Terapi Holistik itu saya bagi jadi 3 bagian
1. Terapi Ruhaniah, akibat penyakit Ruhani yang mencakup persoalan aqidah dan akhlaq. Solusinya berupa nasihat untuk bertaubat dan mengeluarkan sodaqoh buat umat.
2. Terapi Kejiwaan akibat penyakit jiwa, yakni tekanan pikiran dan tekanan perasaan. Solusinya berupa nasihat untuk ikhlas dan bersyukur, yang dilengkapi teknik terapi kejiwaan, misalnya SEFT, akupunktur, akupresur, dll
3. Terapi Raga, terkait organ gerak dan organ dalam. Solusinya berupa terapi biomekanik, Chiropractic, Pijat, Urut, TSI, Resista, Perpatri, Zamatera dll. Solusi untuk organ dalam berupa herbal, akupunktur, akupresur, bekam, topung, lintah dll.
Ketiga bagian teknik tetapi itu menggunakan teknik tradisional secara empiris.
Apa yang dimaksud Empiris ?
Empiris adalah sesuatu yang didasarkan pada pengalaman nyata, observasi langsung, percobaan, atau data lapangan yang bisa diamati dan diukur.
Contoh Empiris yang nyata adalah ketika seseorang yunior belajar memperbaiki motor di bengkel motor yang langsung dibimbing dan diawasi oleh seniornya sekaligus pemilik bengkel itu. Kemudian setelah 5 tahun kerja magang di bengkel itu dia keluar dan membuat bengkel baru. Artinya sang yunior sudah menjadi senior secara empiris.
Contoh lain Empiris yang nyata adalah seorang anak ikut bekerja di pondok tetapi patah tulang milik ayahnya, setelah bertahun tahun maka anak itu menjadi ahli secara empiris.
Nah kenyataan yang ada adalah belajar tetapi tradisional sehari dua hari langsung praktek, disini tidak ada proses tradisional empiris nya.
Makanya kebijakan pemerintah membuat kelas vokasi D3/D4/S1 untuk keahlian terapi tradisional (Kestrad, kesehatan tradisional) untuk generasi muda mendatang.
Nah bagaimana memberikan solusi Empiris untuk para terapis tradisional yunior yang sudah tua ? Disinilah tangtangannya...
Referensi :
https://www.facebook.com/share/p/1CEF7gu8KX/

Komentar
Posting Komentar